Selasa, 27 Agustus 2013

Manajemen Pendidikan





TUGAS TENTANG
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
“MANAJEMEN PENDIDIKAN”


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Masalah
Banyak yang berpendapat bahwa sebuah organisasi akan efektif, apabila dikelola dengan manajemen yang baik. Pendapat ini tidak salah seluruhnya, akan tetapi sebenarnya faktor kepemimpinan-lah yang mampu menggerakkan organisasi menjadi efektif, sementara manajemen akan menjalankan tugasnya agar lebih efisien. Selama beberapa dekade, banyak orang yang menekankan manajemen karena lebih mudah diajarkan dibanding dengan kepemimpinan. Seringkali kedua kata “manajemen dan kepemimpinan” dipersamakan artinya, manajemen diambil dari kata ‘management’ sedangkan kepemimpinan diambil dari kata ‘leadership’ sesungguhnya merupakan dua hal yang berbeda.

Berbagai pakar mempunyai pendapat yang berbeda tentang manajemen dan kepemimpinan, Stephen Covey mempunyai penjelasan yang mudah dipahami, andaikata sedang akan membuka sebuah hutan untuk eksplorasi hasil hutan, maka seorang pemimpin akan berkata”dari berbagai informasi dan pertimbangan, saya putuskan hutan di lereng bukit itu yang harus ditebang terlebih dahulu”, sebagai pemimpin ia menjelaskan bagian mana yang harus dieksplorasi. Begitu pemimpin menjelaskan bagian mana yang hendak dieksplorasi, saatnya peran manajemen berlaku, para manajer akan memikirkan alat-alat, cara-cara, metoda yang paling efektif untuk membuka hutan, maka kesimpulannya adalah kepemimpina adalah yang menentukan arah, sedangkan manajemen berusaha untuk mewujudkan agar arah tadi bisa tercapai.
Warren Bennis, seorang pakar kepemimpinan dan manajemen mengatakan “pemimpin menaklukan situasi, mungkin situasi itu kacau, membingungkan, mengherankan bahkan menantang kita dan bisa membungkam kita jika kita biarkan situasi itu semakin memburuk. Manajer menyerah atas keadaan itu. Manajemen berarti mengelola, sedangkan kepemimpinan menginovasi. manajer adalah tiruan, sedangkan pemimpin adalah asli. Manajemen menjaga hal-hal, pemimpin mengembangkan hal-hal, manajemen berfokus pada system dan struktur, sedangkan pemimpin berfokus pada orang-orang.

B.     Rumusan Masalah
        Untuk membatasi pembahasan masalah dalam makalah kali ini, maka dibuat rumusan masalah yang akan memetakan permasalahan apa saja yang akan dibahas berikutnya.
1.      Pengertian Manajemen menurut para ahli
2.      Pengertian Kepemimpinan menurut para ahli
3.      Perbedaan antara Manajemen dengan Kepemimpinan






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
Manajemen adalah seperangkat proses yang dapat menjaga sistem yang kompleks, terdiri dari orang, teknologi dan berjalan secara perlahan. Aspek-aspek terpenting dalam manajemen meliputi perencanaan, penganggaran, organizing, staffing, pengawasan, dan pemecahan masalah.
Beberapa ahli atau para pakar memperkenalkan konsep manajemen yang berupa merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan dan mengawasi. Dan para ahli juga mengemukakan pendapat mereka tentang arti dari sebuah manajemen, dari sumber yang saya kumpulkan saya mendapatkan bahwa arti dari manajemen itu beragam pendapatnya diantaranya sebagai berikut :
1.       Definisi  manajemen yg dikemukakan  oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
2.      Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One or more managers individually and collectively setting and achieving goals by exercising related functions (planning organizing staffing leading and controlling) and coordinating various resources (information materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).
3.      Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5) merupakan people who are allocate and oversee the use of resources jadi merupakan orang yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya.
4.      Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the process of administering and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the organization.” Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi.
5.      Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk melaksanakan berbagai tugas yg mungkin diperlukan.
6.      Koontz and Donnel (1972) ” management is getting thing done through the efforts of other people” (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain ).
7.      Millet (1954) ” management is the process of directing and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a desire goal” (manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.
8.      Davis (1951) “management is the fuction of the executive leadership any where” ( manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif dimanapun).
9.      Kimball and Kimball (1951)”management embraces all dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate and the selection of the principal office “( manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.
·      Fungsi manajemen 
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal. Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC :
1.      Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2.      Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3.      Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4.      Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.


B.     Pengertian Kepemimpinan .
Kepemimpinan atau leadership merupakan proses pengeruh atau mempengaruhi antar pribadi atau antara orang-orang dalam situasi tertentu. Menurut George  R Terry , sebagai mana dikutip oleh Sardjuli, “term kepemimpinan tak lepas dari unsur influencer, yakni yang mempengaruhi dan influence yakni yang dipengaruhi. Sardjuli menyimpulkan ada beberapa unsur pokok kepemimpinan, yaitu;
1.    Adanya interaksi, yaitu hubungan timbale balik saling mempengaruhi antara anggota dalam kelompok
2.    Adanya pemimpin, yaitu orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau berbuat atau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan mampu membina serta mempengaruhi orang dan mengembangkan interaksi antar anggota dalam kelompok.
3.    Adanya kelompok orang terpimpin atau pengikut, yaitu orang yang menerima pengaruh .
4.    Adanya sarana atau alat untuk mempengaruhi orang lain dan untuk menjalin serta meningkatkan integritas kelompok, sehingga mereka secara sadar dan ikhlas mau bekerja sama
5.    Adanya tujuan yang akan dicapai bersama-sama
   
Ada beberapa definisi kepemimpinan menurut para ahli, dari sumber yang saya kumpulkan saya mendapatkan bahwa arti dari kepemimpinan itu beragam pendapatnya diantaranya sebagai berikut :
1.    Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik).
2.     Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons).
3.     Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling).
4.     Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5.     Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques).
6.     Kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut (John C. Maxwell). Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi.
7.     Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus (Young).
8.     Kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya (Moejiono, 2002).
9.     Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.
10.    Kepemimpinan merupakan kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang-orang memberikan kontribusi terhadap keefektivan dan kesuksesan organisasi (House et al, 1999).
11.     Kepemimpinan merupakan proses membangun rasa atas apa yang dilakukan bersama sedemikian rupa sehingga orang-orang memahami apa yang dilakukan dan bertanggungjawab (Drath & Palus, 1994).
12.     Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk menapaki budaya dan secara evolusioner mulai berusaha mengubah proses-proses sehingga lebih adaptif (E.H.Schein, 1992).
13.     Kepemimpinan adalah menyangkut pengartikulasian visi, pembentukan nilai-nilai, dan menciptakan lingkungan sehingga segala sesuatunya dapat diselesaikan (Richards & Engle, 1986).
14.    Kepemimpinan merupakan latihan (exercise) yang memobilisasi orangorang secara institusional, politik, psikologis, dan sumberdaya lain sedemikian rupa, untuk membangkitkan, mengikutsertakan, dan memuaskan motif-motif para pengikut (Burns, 1978).
15.    Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn, 1978).
16.    Kepemimpinan merupakan perilaku individu yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk meraih tujuan bersama (Hemphill & Coons, 1957).
17.    Menurut Katz dan Kahn berbagai definisi kepemimpinan pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar yakni “sebagai atribut atau kelengkapan dari suatu kedudukan, sebagai karakteristik seseorang, dan sebagai kategori perilaku”.
18.    Kepemimpinan adalah jenis khusus hubungan kekuasaan yang ditentukan oleh anggapan para anggota kelompok bahwa seorang dari anggota kelompok itu memiliki kekuasaan untuk menentukan pola perilaku terkait dengan aktivitasnya sebagai anggota kelompok (Janda).
19.    Kepemimpinan melibatkan seperangkat proses pengaruh antar orang. Proses tersebut bertujuan memotivasi bawahan, menciptakan visi masa depan, dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan (Sweeney dan McFarlin, 2002).
20.    Kepemimpinan berkaitan dengan anggota yang memiliki kekhasan dari suatu kelompok yang dapat dibedakan secara positif dari anggota lainnya baik dalam perilaku, karakteristik pribadi, pemikiran, atau struktur kelompok (Watkins, 1992).
21.    Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sutarto).
22.    Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar melaksanakan pekerjaan bersama menuju suatu tujuan tertentu (Sondang P. Siagian).
23.    Kepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Ordway Tead).
24.    Kepemimpinan adalah hubungan yang erat ada dalam diri orang atau pemimpin, mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai keinginan pemimpin (George Terry).
25.    Kepemimpinan adalah kemampuan membuat orang-orang bertindak sesuai dengan keinginan pemimpin (Franklin G. Mooore).
26.    Kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertidak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama (K. Hemphill).
27.    Kepemimpinan adalah bentuk dominasi didasari kemauan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain unuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus (Prof. Kimball Young).
28.    Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang.
29.    Kepemimpinan (leadership) adalah suatu pengaruh yang berhubungan antara para pemimpin dan pengikut (followers) (Richard L. Daf, 2005).
30.    Kepemimpinan adalah suatu upaya menggunakan pengaruh untuk memotivasi orang-orang guna pencapaian suatu tujuan (Gibson).
31.    Kepemimpinan adalah kegiatan pemimpin untuk mengarahkan tingkah laku orang lain ke suatu tujuan tertentu (Suwardi).
32.    Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok dalam pencapaian tujuan (Robbins).
33.    Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mendapatkan pengikut (Maxwell).
34.    Kepemimpinan adalah pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang-orang, sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusias (Koontz).
35.    Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi dan menggerakkan orang lain, sehingga mereka bertindak dan berperilaku sebagaimana diharapkan, terutama bagi tercapainya tujuan yang diinginkan.
36.    Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Stoner).
37.    Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
38.    Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang.
39.    Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha).
40.    Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin serta merasa tidak terpaksa (Ngalim Purwanto).
41.    Kepemimpinan sebagai kepribadian yang beraksi dalam kondisi kondisi kelompok. Tidak saja kepemimpinan itu suatu kepribadian dan suatu gejala kelompok; ia juga merupakan suatu proses social yang melibatkan sejumlah orang dalam kontak mental dalam mana seseorang mendominasi orang-orang lain (E.S. Bogardus “Leader and Leadership”).
42.    Kepemimpinan sebagai kemampuan/kesanggupan untuk menangani atau menggarap orang-orang sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang sebesar besarnya dengan sekecilnya mungkin pergesekan dan sebesar besarnya (sebesar mungkin) kerja sama (F.I. Munson “ The Management of Man”).
43.    Kepemimpinan seorang seni mendorong/mempengaruhi orang orang lain untuk mengerjakan apa yang dikehendaki seseorang pemimpin untuk dikerjakannya (C.M. Bundel “Is Leadership losing its importance ?”).
44.    Kepemimpinan sebagai proses dengan mana pemimpin mendorong, mempengaruhi bawahan untuk berprilaku seperti yang dikehendaki (W.G. Bennis “Leadership Theory and Administration Behavior”).
45.    Kepemimpinan mencakup kegiatan mempengaruhi perubahan dalam perbuatan orang-orang (J.B. NASH “Leadership”).
46.    Kepemimpinan muncul sebagai suatu hasil interaksi yang melibatkan prilaku yang memuat seseorang terangkat keperanan sebagai pemimpin oleh individu-individu lain (H.H. Jennings “Leadership – a dynamic redefinition”).
47.    Kepemimpinan sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang mendorong memotivasi, dan mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuannya (R. C. Davis “ The Fundamentals of Top Management”).
48.    Kepemimpinan adalah manajemen mengenal manusia dengan jalan persuasi dan inspirasi dan bukannya dengan pengarahan atau semacamnya, atau ancaman, paksaan yang terselubung (C. Schenk “Leadership” : Infantry Journal. 1928).
49.    Kepemimpinan menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang dalam mencapai hasil-hasil melalui himbauan emosional dan bukannya melalui penggunaan kekerasan/wewenang (C.V. Cleeton & C.W. Mason “Executive Ability its Discovery and Development).
50.    Kepemimpinan adalah seni perlakuan terhadap manusia. Ini adalah seni mempengaruhi sejumlah orang dengan persuasi atau dengan teladan untuk mengikuti serangkaian tindakan (N. Copeland “Psychology and the Soldier”).
51.    Kepemimpinan adalah kegiatan mempersuasi orang-orang untuk bekerjasama dalam pencapaian suatu tujuan bersama (H. Kootz & O’ Donnel “ Principles of Management”).
52.    Kepemimpinan sebagai suatu bentuk hubungan diantara orang-orang, dimana mengharuskan seseorang atau lebih bertindak sesuai dengan permintaan pihak lain (C. K. Warriner “ Leadership in the small Group”, American Journal Soc, 1955).
53.    Kepemimpinan dalam arti luas adalah suatu hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin dalam mana pemimpin lebih banyak mempengaruhi dari pada dipengaruhi; disebabkan karena pemimpin menghendaki yang dipimpin berbuat seperti dia dan tidak berbuat lain yang dimaui sendiri (H. Gerth & C.W. Mills “Character and Social Structure”).
54.    Kepemimpinan sebagai proses pengaturan suatu situasi sedemikian rupa, sehingga anggota-anggota kelompok termasuk si pemimpin, dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimum dan dengan waktu dan kerja minimum (R. M. Bellows “Creative Leadership”).
55.    Is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement (proses mempengaruhi kegiatan kelompok, menuju kearah penentuan tujuan dan mencapai tujuan) (Ralp M. Stogdill, 1950).
56.    Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957).
57.    Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961).
58.    Kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan (Fiedler,1967).
59.    Kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki (John Pfiffner).
60.    Kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama (Locke et.al, 1991).
61.    Kepemimpinan sebagai suatu perilaku denagn tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi (Sarros dan Butchatsky).
62.    Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus (Kartini Kartono, 1994).
63.    Kepemimpinan adalah pengawasan dan pemeliharaan suatu struktur dalam harapan dan interaksi. (Stogdill, 1974).
64.    Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup untuk meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu (James M. Black,1961).
65.    Kepemimpinan menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan (G. U. Cleeton dan C.W Mason, 1934).
66.    Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama (Locke & Associates, 1997).
67.    Kepimpinan sebagai proses pemujukan dimana individu-individu meragnsang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya (John W. Gardner, 1990).
68.    Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama (P. Pigors, 1935).
69.    Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan (G. U. Cleeton dan C.W Mason, 1934).
70.    Kepemimpinan adalah proses orang-orang diarahkan ,dipimpin, dan dipengaruhi dalam pemilihan dan pencapaian tujuan (Theo Haiman & William G.Scott, 1974).
71.    Kepemimpinan adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan (Duben, 1954).
72.    Inti kepemimpinan adalah mempengaruhi kegiatan orang-orang lain (F.A.Nigro, 1965).
73.    Kepemimpinan adalah cara mempengaruhi tingkah laku manusia supaya perjuangan itu dapat dilaksanakan mengikut kehendak pemimpin (Reed, 1976).
74.    Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu (G.L.Feman & E.Kaylor, 1950).
75.    Kepemimpinan sebagai suatu hubungan antar pribadi dalam mana pihak lain mengadakan penyesuaian karena mereka berkeinginan untuk itu, bukannya karena mereka harus berbuat demikian (R.K. Merton “ The Social Nature of Leadership”, American Journal of Nuns, 1969).
76.    Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong yang mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama, melalui interaksi yang berhasil dari perbedaan-perbedaan individual (P. Pigors “Leadership and Domination”).
77.    Kepemimpinan sebagai faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok menjadi satu dengan memotivasinya kearah tujuan-tujuan (Keth Davis “Human Relations at Work”).
78.    Kepemimpinan adalah proses memepengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Formulasi kepemimpinan adalah fungsi pemimpin, pengikut dan variable situasional lainnya (Hersey dan Blanchard, 1992).
79.    Kepemimpinan adalah sebuah proses pembelajaran dan praktek, bukanlah sebuah posisi ataupun jabatan yang diberikan.
80.    Kepemimpinan adalah aksi dan pengaruh yang berbasis ke logika dan juga inspirasi..
81.    Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemensumber daya manusia yaitu membuat orang lain menyelesaikan pekerjaan, mempertahankan semangat kerja dan memotivasi bawahan (Dessler, 1997).
82.    Kepemimpinan yaitu sebagai proses mempengaruhi, yaitu mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa bagi para pengikut, pilihan dari sasaran bagi kelompok atauorganisasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas kerja untuk mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerjasama dan team work serta perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang yang beradadiluar kelompok atau organisasi (Yulk, 1998).
83.    Kepemimpinan adalah proses mendorong danmembantu orang lain untuk bekerja dengan antusias mencapai tujuan (Davis dan Newstrom).
84.    Kepemimpinan adalah kemampuan seseoranguntuk mempengaruhi orang lain sedemikian rupa sehingga orang lain mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itutidak disenanginya (Siagian, 2004).
85.    Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2005).
86.    Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang-orang memberikan kontribusi terhadap keefektifan dan kesuksesan organisasi (House et al, 1999).
87.    Kepemimpinan resmi (formal leadership) merupakan kepemimpinan yang tersimpul didalam suatu jabatan. Sedangkan kepemimpinan tidak resmi (informal leadership) merupakan kepemimpinan yang mempunyai ruang lingkup tanpa batas-batas resmi yang didasarkan atas pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat (Ahmadi, 2002).
88.    Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi efektivitas kerja seorang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu (Agus Dhanna,1992),
89.    Kepemimpinan merupakan latihan (exercise) yang memobilisasi orang-orang secara institusional, politik, psikologis, dan sumber daya lain sedemikian rupa, untuk membangkitkan, mengikutsertakan, dan memuaskan motif-motif para pengikut (Burns, 1978).
90.    Kepemimpinan adalah hubungan di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin (Winardi, 2000).
91.    Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan (Wahjosumidjo, 1984).
92.    Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
93.    Kepemimpinan (leadership) adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Griffin dan Ebert).
94.    Kepemimpinan adalah suatu upaya merealisasikan tujuan perusahaan dengan memadukan kebutuhan para individu untuk terus tumbuh berkembang dengan tujuan organisasi (Lindsay dan Patrick).
95.    Kepemimpinan merupakan suatu kreasi yang berkaitan dengan pemahaman dan penyelesaian atas permasalahan internal dan eksternal organisasi (Peterson et.all).
96.    Kepemimpinan adalah suatu proses yang kompleks mempengaruhi orang-orang lain untuk menunaikan suatu misi, tugas atau tujuan dan mengarahkan organisasi yang membuatnya lebih kohesif dan koheren.
97.    Dalam “A Handbook of Leadership” yang dikutip oleh Prof. Drs. S. Pamuji, MPA,
a.    Leadership As A Focus Of Group Process (Kepemimpinan sebagai titik pusat proses kelompok.
b.    Leadership As Personality And Its Effects (Kepemimpinan sebagai kepribadian seseorang yang memiliki sejumlah perangai (Traits) dan watak (Character) yang memadai dari suatu kepribadian)
c.     Leadership As The Art Of Inducing Comliance (Kepemimpinan sebagai seni untuk menciptakan kesesuaian paham, kesepakatan)
d.    Leadership As The Exercise Of Its Influence (Kepemimpinan sebagai pelaksanaan pengaruh)
e.    Leadership As Act Or Behavior (Kepemimpinan sebagai tindakan atau prilaku)
f.      Leadership As A From Of Persuasion (Kepemimpinan adalah bentuk persuasi)
g.    Leadership As A Power Relation (Kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan/kekuatan)
h.    Leadership Is An Instrumental Of Goal Achievement (Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan)
i.      Leadership As An Effect Of Interaction (Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi)
j.      Leadership As A Deferentiated Role (Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan)
k.    Leadership As The Initiation Of Structur (Kepemimpinan sebagai awal dari pada struktur).
98.    Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain (Ott, 1996).
99.    Kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakan individu-individu supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi (Burhanuddin).
100.    Kepemimpinan adalah kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan (Hadari Nawawi).
Adapun arti kepemimpinan dilihat dari Lughah, Al-Quran, As-sunah
1.     Kepemimpinan dalam Lughah:
Para fuqaha’ mendefinisikannya sebagai kepemimpinan umum SAW yang wajib dipatuhi oleh seluruh ummat islam.
2.     Kepemimpinan dalam Al-Qur’an:
Memiliki Loyalitas yang Mutlak: “Sesungguhnya pemimpin kamu hanyalah Alloh, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Alloh). Dan barangsiapa mengambil Alloh, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi pemimpinnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Alloh itulah yang pasti menang”.
3.     Kepemimpinan dalam As-Sunnah
Seorang pemimpin harus mempunyai sikap yang membentuk kepribadian adil dan amanah. Islam menempatkan pemimpin yang adil dan amanah dalam derajat manusia yang tertinggi, yang memperoleh berbagai penghargaan dan kehormatan. Diantaranya ia termasuk kelompok pertama yang dinaungi oleh Alloh SWT diantara 7 kelompok utama yang dinaungi-Nya pada hari kiamat kelak, ia pun akan berada di atas mimbar dari cahaya nanti di hari kiamat, dan pemimpin yang demikianlah yang akan senantiasa dicintai dan didoakan oleh rakyatnya karena kebijaksanaannya memimpin rakyatnya, sehingga dalam salah satu haditsnya, nabi SAW sampai menyatakan bahwa pemimpin yang demikian termasuk 3 golongan manusia yang paling utama dan paling berhak masuk Jannah, di samping orang yang lembut dan penyayang pada keluarganya dan orang miskin yang menjaga dirinya dari meminta-minta.
                                                                               
C.    PERBEDAAN ANTARA MANAJEMEN DENGAN KEPEMIMPINAN
Dua kata itu, manajemen dan kepemimpinan sangat sering kita dengar. Kadang kata itu sering kita persamakan artinya. Ketika kita melihat perusahaan yang sangat berkembang kita sering mengatakan, “manajemen di sana baik.” Kadang kita berkata, “Saya yakin kepemimpinan di sana pasti baik.” Kunci keberhasilan bisnis sangat tergantung pada dua faktor utama, kepemimpinan yang baik dan manajemen yang efektif. Hanya jika anda belum diberitahu, itu merupakan dua hal yang berbeda. Kepemimpinan dan manajemen adalah dua kata yang orang, terutama di lini bisnis, biasanya pertukaran makna. Kesalahan ini kadang-kadang penyebab jatuh dari beberapa perusahaan. Aplikasi dan pendekatan yang digunakan untuk masing-masing yang berbeda, bahwa jika Anda tidak yang satu mereka harus ditugaskan, kemungkinan besar bahwa Anda akan berakhir begitu kacau.
Namun kata manajemen begitu melanda dalam kehidupan sehari-hari. Ketika anda ingin mengkritik sebuah universitas yang prestasinya buruk, anda mengatakan "manajemen universitas itu tidak cakap." Ketika anda bicara pengelolaan pajak yang amburadul, anda mengatakan, "manajemen pajak di negeri kita payah."
Saat ini kita memang hidup penuh dengan berondongan istilah yang macam-macam, yang semuanya terkait dengan manajemen.. Benchmarking, balance score card, intrapreneuring, empowerment, business process reengineering, dan istilah-istilah aneh-aneh (tapi pasti Inggris) begitu melanda organisasi kita.
Celakanya, kita sering begitu “gagah” menggunakan kata-kata asing itu. Daripada bilang pemberdayaan, kita lebih mantap bicara empowerment. Daripada bicara hubungan pelanggan yang akrab, kita katakan customer intimacy, atau malah sekadar customer relationship.
Namun ada fenomena menarik, walau kita sering mengucapkan berbagai istilah manajemen, kita malah sering tidak tahu arti persis dari kata-kata itu. Seringkali pula istilah manajemen itu kita dengar dari orang lain, karena terasa gagah, kata itu kemudian menjadi “kosa kata” kita sehari-hari tanpa kita pernah tahu dari literatur mana sumber istilah manajemen itu.
Ketika kita makin berakrab-akrab dengan berbagai istilah itu, agar “membumi” kita ganti istilah itu menjadi bahasa Indonesia. Management kita terjemahkan menjadi manajemen, dan leadership menjadi kepemimpinan.
Sebenarnya apa perbedaan “hakiki” antara manajemen dan kepemimpinan. Berbagai pakar mempunyai pendapat yang bermacam-macam tentang manajemen dan kepemimpinan itu. Satu penjelasan yang mudah dipahami adalah dari Stephen Covey.
Andaikata kita ini sedang akan membuka hutan untuk eksplorasi hasil hutan, maka seorang pemimpin akan mengatakan, “Baik, dari berbagai informasi dan pertimbangan, saya putuskan hutan di lereng bukit itu yang harus kita tebang dulu.” Sebagai pemimpin ia menjelaskan bagian mana yang harus dieksplorasi.
Begitu pemimpin itu menjelaskan bagian hutan mana yang harus dibuka, maka saatnya peran manajemen berlaku. Para manajer akan memikirkan cara-cara, alat-alat, metoda yang paling efektif untuk membuka hutan itu. Mungkin mereka akan memakai gergaji listrik, mungkin memakai gergaji panjang karena medannya sulit, atau bahkan mereka akan melingkar untuk mencari celah agar mudah membuka bagian hutan itu.
Fungsi manajemen dan kepemimpinan yaitu Kepemimpinan adalah yang menentukan arah, sedangkan manajemen berusaha untuk mewujudkan agar arah tadi bisa tercapai. Manajemen lebih peduli kepada pemilihan metoda, cara-cara agar tujuan itu bisa tercapai secara efektif. Itu tadi adalah konsep manajemen dan kepemimpinan dari Covey.
Warren Bennis, pakar kepemimpinan dan manajemen terkenal, dengan cerdas mengatakan, “Pemimpin menaklukkan situasi. Mungkin situasi itu kacau, membingungkan, mengherankan dan bahkan menantang kita dan bisa membungkam kita jika kita biarkan situasi itu makin memburuk. Manajer, atau manajemen? Manajer menyerah atas keadaan itu. Manajemen berarti mengelola, sedangkan kepemimpinan, menginovasi. Manajer adalah tiruan, sedangkan pemimpin adalah asli. Manajemen menjaga hal-hal, pemimpin mengembangkan hal-hal. Manajemen berfokus pada sistem dan struktur sedangkan kepemimpinan berfokus pada orang-orang”
Menurut saya Kunci dari kepemimpinan adalah pengaruh. Ia berbuat, bertindak, bekerja untuk mempengaruhi orang agar mau bergerak menuju arah yang sudah dicanangkan. Anehnya, kepemimpinan dikatakan sukses jika orang-orang itu kemudian bergerak, maju dan menganggap tujuan tadi milik mereka yang harus mereka perjuangkan dan capai.
Mengapa kita selalu mengatakan bahwa Panglima Besar Jendral Soedirman bahwa beliau berjasa memimpin perang gerilya. Secara fisik, beliau sangat tidak meyakinkan. Bagaimana bisa meyakinkan? Beliau batuk-batuk, sakit paru-paru yang parah dan harus ditandu. Badannya tidak gagah, dulunya beliau adalah seorang guru. Dapatkah anda membayangkan seorang pahlawan perang ternyata orang yang penyakitan. Lariskah film perang seperti Rambo jika tokoh Rambo itu ternyata untuk berjalan saja tidak bisa?
Lalu, mengapa ia bisa menggerakkan tentara, dan rakyat untuk berjuang? Pengaruh. Bagaimana kita tidak tergerak, terpacu untuk berperang, sedangkan orang yang sakit-sakitan itu tidak pernah lelah terus bersemangat berperang, bahkan sakitnya itu seolah tidak mampu mencegah gelora semangat juangnya yang tidak pernah kendor?
Mengapa kita tidak mengatakan manajemen Soedirman efektif? Jelas tidak. Di samping, mungkin saat itu belum dikenal istilah manajemen, para pejuang merasa bahwa mereka dipimpin oleh Jendral besar itu. Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang-orang berada di dalam situasi yang kacau, tidak aman, tidak menentu, mereka sangat membutuhkan pemimpin, dan bukannya manajemen.  Jadi ketika anda menjabat sebagai pemimpin, jangan pernah lupa tugas anda untuk mempengaruhi bawahan anda. Ajak mereka untuk “memeluk” tujuan yang anda canangkan seolah milik mereka sendiri. Gambarkan secara nyata “kenikmatan” atau “hilangnya derita” jika tujuan itu tercapai.
Apa pun yang kita kerjakan, termasuk di bidang manajemen, ternyata tidak pernah lepas dari dua faktor tadi, yaitu mengejar kenikmatan, kesenangan, dan menghindari susah, atau kepedihan. Ketika anda bisa menggambarkan masa depan yang bisa menimbulkan kenikmatan, dan ternyata kenikmatan itu begitu “menggoda”, karyawan akan cenderung berjuang menuju tujuan itu.
Contoh, perusahaan tempat anda bekerja dua tahun lagi ingin “go public.” Untuk bisa go public perusahaan harus laba tiga tahun terus menerus. Agar laba yang sekarang bisa diikuti oleh laba dua tahun di masa depan, sebagai pemimpin anda menjanjikan untuk “membagikan” sebagian saham kepada kelompok manajemen dan karyawan yang berprestasi.
Tentu anda bisa membuat kriteria bagaimana definisi “berprestasi” itu. Anda kemudian menggambarkan betapa besar uang yang akan mereka terima jika saham itu “laris manis” di pasar modal. Jika manajemen dan karyawan yakin bahwa cita-cita itu memang bisa dilaksanakan, mereka akan berjuang untuk mencetak laba yang makin baik di masa depan.
Sebaliknya, untuk mendorong kelompok manajemen dan karyawan agar jangan “leha-leha,” anda bisa mengajak mereka membayangkan betapa sengsaranya hidup mereka jika perusahaan itu rugi terus. Pasti akhirnya akan dinyatakan bangkrut. Jika bangkrut, maka akan PHK besar-besaran, dan kenyataan membuktikan, mencari kerja sangatlah sukar. Pesan anda jelas, jika manajemen dan karyawan tidak memperbaiki kinerja dengan kerja keras dan cerdas, masa depan akan menjadi sangat gelap.
Perhatikan lagi kuncinya, ketika anda menceritakan masa depan, sebaiknya diceritakan secara hidup, syukur dramatis. Riset membuktikan bahwa dengan bercerita akan bisa membawa karyawan melihat gambaran yang begitu hidup, begitu nyata, dan akhirnya bisa menggerakkan karyawan menuju ke arah masa depan.
William Stewart, (Carter-Scott, 1994) seorang alumnus the Naval Academy yang merupakan veteran perang Vietnam ikut berpendapat tentang manajemen dengan mengatakan, “Ada perbedaan keahlian yang dituntut di dunia militer. Ketika keadaan damai, misalnya, anda akan sukses jika anda tahu bagaimana menerapkan manajemen. Namun ketika perang, anda hanya akan sukses jika anda mampu memimpin. Keahlian manajemen anda yang efektif, tidak terlalu bisa anda terapkan dalam perang. Yang diperlukan adalah kemampuan memimpin.” Sekarang ini Steward sudah menjadi pengacara yang sukses di Amerika Serikat.
Ketika anda belajar manajemen, anda selalu teringat oleh Henry Fayol. Ia, di tahun 1916 memperkenalkan konsep manajemen yang berupa merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, dan mengawasi. Ketika ada orang bertanya kepadanya, apa tugas dari seorang dirut? POSDCORB jawabnya. Itu adalah kepanjangan dari planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting. Ia mengemukakan istilah itu di tahun 1930. Akronim manajemen itu ringkas dan mudah diingat.
Namun kenyataannya, itulah yang sering dikerjakan oleh para pemimpin, bahkan pemimpin puncak. Mereka lebih banyak melakukan manajemen. Seolah dengan cukup menjalankan fungsi-fungsi manajemen mereka akan mampu membawa perusahaan menang dalam persaingan. Namun berbekal manajemen saja jelas tidak cukup. Mereka harus memimpin.
Dari suatu pengamatan yang telah ada yang dilakukan DR. Dwi Suryanto, cukup sering seorang direktur yang begitu “getol” bergulat dan bergelut dengan anggaran. Bahkan waktu sehari-harinya sering dilewatkan untuk urusan manajemen, yang seharusnya bisa dilakukan oleh para manajernya. Akibatnya, direktur itu kemudian lupa tugasnya memimpin. Alhasil, organisasi itu tidak bergerak, stagnan, dan para karyawan selalu bertanya, “Akan di bawa ke mana gerangan perusahaan ini…”
Itu adalah kasus di mana pemimpin kebingungan membedakan fungsi kepemimpinan dan manajemen.
Satu perbedaan yang besar antara manajemen dan kepemimpinan adalah pada intuisi. Ada seorang pakar yang dengan yakin mengatakan, “Ketika anda mulai memanfaatkan intuisi anda, maka saat itulah anda sudah mulai melangkah menjadi pemimpin. Jika anda masih lebih banyak berkutat pada pengumpulan data, analisis data, dan mengambil keputusan, anda masih seorang manajer”
Kepemimpinan dan manajemen keduanya keterampilan yang suatu organisasi harus memiliki, milik seorang pemimpin yang dipilih, dengan dukungan personil nya. Kepemimpinan yang baik dapat dicapai melalui praktek sementara manajemen yang efektif adalah belajar melalui kursus. Beberapa pemimpin yang baik dilahirkan, manajemen adalah mencapai oleh konsultan konsultasi manajemen. Lihat, tidak hanya dalam kamus bahwa dua istilah berbeda.
Kepemimpinan adalah ketika anda memandu organisasi dalam hasil bahwa kelompok Anda telah disepakati. Anda dan seluruh tim memiliki pemahaman yang ditetapkan untuk menentukan kemampuan dan mengartikulasikan visi dan tujuan. Kepemimpinan adalah kata dilihat hanya sebagai segi manajer yang sukses. Biasanya bekerja pada prioritas untuk perencanaan strategis dan manajemen dan kesuksesan jangka panjang.
Di sisi lain, manajemen adalah perencanaan dan pengorganisasian proyek dan operasi, mengalokasikan sumber daya untuk meminimalkan biaya dan memaksimalkan manfaat, mengarahkan praktek dan prosedur, membangun kontrol untuk mengukur efektivitas dan efisiensi, dan memotivasi bawahan. Manajemen bersangkutan dengan kegiatan ini dan hasil langsung dari kegiatan tersebut. Secara umum, tugas manajemen jauh lebih berat daripada kepemimpinan.
Seorang pemimpin merupakan ujung tombak dari kelompok pergi ke arah. Dan sekali mereka telah menemukan arah, manajer akan mengambil alih untuk memiliki konsistensi dan membuat kelompok makmur setelah didirikan. Manajer incremental, sementara para pemimpin yang radikal. Keputusan Manajer biasanya didasarkan pada buku atau etika yang dibangun setiap anggota tetapi para pemimpin memutuskan berdasarkan intuisi mereka.
Tapi tetap, seseorang tidak bisa hidup tanpa yang lain. Manajemen tidak akan berpengaruh tanpa kehadiran yang lain. Sebuah kepemimpinan tanpa manajemen hanya akan memberi Anda kesenangan pendek waktu karena lebih mungkin daripada tidak, organisasi Anda akan jatuh segera sebagai cara Anda berhasil. Manajemen tanpa kepemimpinan juga berjalan dengan cara yang sama. Anda mungkin memiliki bahan yang tepat sehingga Anda dapat melanjutkan, tetapi Anda tidak memiliki wewenang untuk membuat mereka semua terjadi. Tidak ada misi seperti itu, visi dan tujuan untuk mengikuti sehingga Anda dapat memiliki arah yang ditetapkan.
Ketika kepemimpinan yang baik dikombinasikan dengan manajemen yang efektif, Anda dapat mengatur arah dan mampu mengelola sumber daya seperti yang Anda inginkan. Tidak hanya itu, Anda akan tiba ke tujuan Anda seperti yang Anda telah direncanakan dan menginginkannya.
Pada hakekatnya, Kepemimpinan mempunyai pengertian yang agak luas dibandingkan dengan Manajemen. Kepemimpinan bahkan merupakan jiwa atau penggerak seluruh fungsi manajemen. Hal ini didasarkan dengan alasan:
1.         di dalam setiap fungsi manajemen diperlukan kepemimpinan. Suatu perencanaan tidak akan berhasil dengan baik tanpa kepemimpinan. Suatu pengorganisasian tidak akan dapat berjalan secara efektif tanpa kepemimpinan. Penggerakan orang-orang tidak mungkin terlaksana tanpa kepemimpinan.
2.         secara historis kata leader lebih dahulu lahir daripada manager. Demikian pula kata leadership muncul lebih awal dari kata managership.
Manajemen merupakan jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan di dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Dalam artian yang luas, kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam organisasi. Menurut Miftah Thoha, kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tatakrama birokrasi.
Namun apabila kepemimpinan itu dibatasi oleh tata krama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi disebut Manajemen. Dapat saja seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asal mampu mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan perkataan lain, pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang pemimpin.
Perbedaan anatara manajemen dan kepemimpinan dapat dilihat dari berbagai aspek;
l.     ASPEK PERAN DAN TANGGUNGJAWAB (ROLE AND RESPONSIBILITY)
Dengan melihat aspek peran dan tanggungjawab berarti melihat perbedaan dari sudut kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan, hasil kerja atau posisinya serta penjelasan dari tugas dan fungsi baik manajemen maupun kepemimpinan.   
a.   Peran dan tanggungjawab dari kepemimpinan
1)  Membuat pedoman: mengembangkan visi masa depan, visi jangka panjang, dan strategi-strategi untuk menghasilkan perubahan yang diperlukan untuk pencapaian visi tersebut
2)  Mengarahkan orang: mengkomunikasikan gagasan dengan kata-kata dan tingkahlaku kepada semua orang dengan mana kerjasama mungkin diperlukan seperti untuk mempengaruhi kreasi team dan kerjasama yang memahami visi dan strategi dan yang menerima validasinya
3)  Memotivasi dan memberikan inspirasi: menyemangati orang untuk memecahkan hambatan-hambatan politis mendasar, birokrasi, dan keterbatasan-keterbatasan sumber daya untuk berubah sesuai dengan kepuasan dasar yang merupakan kebutuhan manusia yang sering belum terpenuhi
4)  Menghasilkan perubahan, sering pada tingkat yang dramatis, dan memiliki potensi untuk menghasilkan perubahan yang sungguh-sungguh bermanfaat (seperti produk baru yang diinginkan customer, pendekatan-pendekatan baru guna membangun kerjasama yang membantu menjadikan perusahaan lebih kompetitif
b.     Peran dan tanggungjawab dari Manajemen
1)  Merencanakan dan menganggarkan: membuat tahapan-tahapan yang detail dan schedule untuk pencapaian hasil yang diinginkan, kemudian mengalokasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk pencapaiannya
2)  Mengorganisasi dan staffing: membuat beberapa struktur untuk pelaksanaan unsure-unsur perencanaan, mengisi struktur tersebut dengan individu-individu, mendelegasikan tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan rencana tersebut, merumuskan policy dan prosedur untuk membantu mengarahkan orang, dan membuat metode atau system untuk memonitor kegiatan
3)  Mengawasi dan memecahkan masalah: memonitor hasil, mengidentifikasi defiasi perencanaan, kemudian merencanakan dan mengorganisir untuk memecahkan persoalan-persoalan tersebut
4)  Menghasilkan sesuatu yang terprediksikan dan menyusun serta memiliki kemampuan untuk secara konsisten memperoleh hasil-hasil jangka pendek yang diinginkan oleh stakeholder (seperti untuk customer, selalu tepat waktu; dan untuk stake holder, sesuai dengan anggaran).
Perbedaan peran dan tanggungjawab  diatas dikutip dari pendapat John P. Kotter, 1996:26 “Leading Change”. Sedangkan menurut pendapat Marjory Ebbbeck, perbedaan peran dan tanggungjawab pada manajemen dan kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1)  Manajemen berperan sebagai pengawas assessment dan improvisasi dari suatu lembaga PAUD, sedangkan kepemimpinan memfasilitasi pengembangan dan pelatihan bagi staf.
2)  Menganalisis kebutuhan anak, keluarga, dan staf setiap harinya adalah tanggungjawab (fungsi) dari manajemen, kepemimpinan lebih bertanggungjawab dalam menganalisa kebutuhan yang sama untuk jangka waktu yang panjang.
3)  Manajemen juga memilki tugas untuk mengawasi biaya pemeliharaan sahari-hari, dan kepemimpinan bertugas untuk mendesain dan mengembangkan kebijakan langsung.



2.  ASPEK KEAHLIAN (SKILL)
Dengan melihat aspek keahlian berarti melihat perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan dari kompetensi yang telah dipelajari melalui pelatihan dan pengalaman, yang dibutuhkan untuk bekerja sebagai manajer atau pemimpin.
a.    Point-point keahlian dibawah ini adalah keahlian interaktif yang dibutuhkan untuk memelihara sebuah pusat kelembagaan (lembaga PAUD) dari suatu Manajemen:
1) Keahlian berkomunikasi
2) Keahlian dalam mengawasi dan memberikan dukungan untuk staf
3) Pamasaran dan promosi
4) Assessment dan evaluasi dari program, pelayanan, dan staf
b.      manajemen, meliputi hal-hal diluar dan didalam dari suatu kelembagaan, dan fokus utamanya adalah masa depan kelembagaan.
1)       Keahlian Delegasi
2)       Penelitian berbagai keahlian
3)       Keahlian dalam mendukung dan melobi pihak luar dan pihak dalam suatu kelembagaan
4)       Keahlian dalam membina hubungan dan membina hubungan (networking)
5)       Keahlian membuat formulasi kebijakan dan menganalisisnya
6)       Mempunyai pemikiran yang kritis


3.     ASPEK DISPOSISI (DISPOSITION)
Dengan melihat aspek disposisi berarti melihat perbedaan diantara manajemen dan kepemimpinan dari atribut pribadi atau kualitas keprofesionalan seorang manajer atau pemimpin PAUD yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Karena hal-hal diatas mungkin akan merubah keselarasan pada masing-masing peranan (maksudnya adalah, Dalam teori dan praktik, antara kepemimpinan dan manajemen, sering terjadi disposition job, artinya, kadang seorang pemimpin mengerjakan sesuatu yang sebenarnya pekerjaan itu lebih tepat dikatakan sebagai pekerjaan manajerial, ataupun sebaliknya. Tetapi, biasanya kepemimpinan diidentikkan dengan visi dan nilai-nilai, sedangkan manajemen diidentikkan dengan proses dan struktur. Hal ini berbeda dalam kepemimpinan sekolah, seorang kepala sekolah dapat mempunyai dwi fungsi, yakni sebagai seorang pemimpin dan manajer sekaligus).  
a.      Aspek Disposisi pada manajemen
1)  Memahami pentingnya syarat-syarat dari sebuah tanggungjawab
2)  Menikmati bekerja dengan staf dan keluarga dari anak usia dini
3)  Fokus dengan resiko assessment
4)  Mengendalikan dengan efektif dan produktif
5)  Mempunyai jiwa pengusaha
b.     Aspek disposisi pada kepemimpinan
1)  Menikmati bekerja dengan orang-orang (di luar lembaga) atau orang-orang di dalam lembaga.
2)  Memilki semangat ketika berbicara untuk kepentingan anak dan keluarganya
3)  Menikmati tantangan
4)  Memilki impian yang tinggi
5)  Mampu memberi wewenang
6)  Mudah beradaptasi.


















BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
1.         Setiap orang dalam kehidupannya harus mengambil peran dan berpartisipasi dalam proses kepemimpinan agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya dalam masyarakat sekitarnya, organissasi dimana mereka bekerja, kelompok professional dimana mereka diakui keberadaannya, tetangga dimana mereka bermasyarakat, dan seterusnya.
2.         Individu dapat memperluas kapasitas kepemimpinannya. Kuncinya adalah bahwa setiap orang bisa belajar, tumbuh dan berubah.
3.         Manajemen adalah seperangkat proses yang dapat menjaga sistem yang kompleks, terdiri dari orang, teknologi dan berjalan secara perlahan. Aspek-aspek terpenting dalam manajemen meliputi perencanaan, penganggaran, organizing, staffing, pengawasan, dan pemecahan masalah.
4.         Kepemimpinan adalah seperangkat proses yang menciptakan organisasi mampu mengadaptasi pada lingkungan yang berubah secara signifikan. Kepemimpinan mendefinisikan seperti apakah masa depan itu, membimbing orang sesuai dengan visi tersebut, dan memberi inspirasi kepada mereka untuk membuat hal itu terjadi meskipun banyak hambatan.
5.         Faktor kepemimpinan mampu menggerakkan organisasi menjadi efektif, sementara manajemen akan menjalankan tugasnya agar lebih efisien. Selama beberapa dekade, banyak orang yang menekankan manajemen karena lebih mudah diajarkan dibanding dengan kepemimpinan. Dengan menekankan pada aspek manajemen, banyak persoalan yang tidak terlacak dan akan menimbulkan arogansi. Hal tersebut menyebabkan transformasi organisasi menjadi semakin sulit.
DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar