TUGAS
TENTANG
MANAJEMEN
DAN KEPEMIMPINAN
“MANAJEMEN
PENDIDIKAN”
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Masalah
Banyak yang berpendapat bahwa sebuah organisasi akan
efektif, apabila dikelola dengan manajemen yang baik. Pendapat ini tidak salah
seluruhnya, akan tetapi sebenarnya faktor kepemimpinan-lah yang mampu
menggerakkan organisasi menjadi efektif, sementara manajemen akan menjalankan
tugasnya agar lebih efisien. Selama beberapa dekade, banyak orang yang
menekankan manajemen karena lebih mudah diajarkan dibanding dengan
kepemimpinan. Seringkali kedua kata “manajemen dan kepemimpinan” dipersamakan
artinya, manajemen diambil dari kata ‘management’ sedangkan kepemimpinan
diambil dari kata ‘leadership’ sesungguhnya merupakan dua hal yang berbeda.
Berbagai pakar mempunyai pendapat yang berbeda tentang
manajemen dan kepemimpinan, Stephen Covey mempunyai penjelasan yang
mudah dipahami, andaikata sedang akan membuka sebuah hutan untuk eksplorasi
hasil hutan, maka seorang pemimpin akan berkata”dari berbagai informasi dan
pertimbangan, saya putuskan hutan di lereng bukit itu yang harus ditebang
terlebih dahulu”, sebagai pemimpin ia menjelaskan bagian mana yang harus
dieksplorasi. Begitu pemimpin menjelaskan bagian mana yang hendak dieksplorasi,
saatnya peran manajemen berlaku, para manajer akan memikirkan alat-alat,
cara-cara, metoda yang paling efektif untuk membuka hutan, maka kesimpulannya
adalah kepemimpina adalah yang menentukan arah, sedangkan manajemen berusaha
untuk mewujudkan agar arah tadi bisa tercapai.
Warren Bennis, seorang pakar
kepemimpinan dan manajemen mengatakan “pemimpin menaklukan situasi, mungkin
situasi itu kacau, membingungkan, mengherankan bahkan menantang kita dan bisa
membungkam kita jika kita biarkan situasi itu semakin memburuk. Manajer
menyerah atas keadaan itu. Manajemen berarti mengelola, sedangkan kepemimpinan
menginovasi. manajer adalah tiruan, sedangkan pemimpin adalah asli. Manajemen
menjaga hal-hal, pemimpin mengembangkan hal-hal, manajemen berfokus pada system
dan struktur, sedangkan pemimpin berfokus pada orang-orang.
B.
Rumusan Masalah
Untuk membatasi
pembahasan masalah dalam makalah kali ini, maka dibuat rumusan masalah yang
akan memetakan permasalahan apa saja yang akan dibahas berikutnya.
1.
Pengertian Manajemen menurut para ahli
2.
Pengertian Kepemimpinan menurut para ahli
3.
Perbedaan antara Manajemen dengan Kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa
Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari
bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa
Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa
Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga
berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa
Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman.
Manajemen adalah seperangkat proses yang dapat menjaga
sistem yang kompleks, terdiri dari orang, teknologi dan berjalan secara
perlahan. Aspek-aspek terpenting dalam manajemen meliputi perencanaan,
penganggaran, organizing, staffing, pengawasan, dan pemecahan masalah.
Beberapa ahli atau para pakar memperkenalkan konsep
manajemen yang berupa merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan dan
mengawasi. Dan para ahli juga mengemukakan pendapat mereka tentang arti dari
sebuah manajemen, dari sumber yang saya kumpulkan saya mendapatkan bahwa arti
dari manajemen itu beragam pendapatnya diantaranya sebagai berikut :
1. Definisi manajemen yg dikemukakan
oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of
organizational goals in an effective and efficient manner through planning
organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat
tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan
organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian
pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
2. Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai
“One or more managers individually and collectively setting and achieving
goals by exercising related functions (planning organizing staffing
leading and controlling) and coordinating various resources (information
materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti
bahwa manajemen merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun
bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan
fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf
pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya
(informasi material uang dan orang).
3. Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5)
merupakan people who are allocate and oversee the use of resources jadi
merupakan orang yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya.
4. Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the
process of administering and coordinating resources effectively and efficiently
in an effort to achieve the goals of the organization.” Pendapat tersebut
kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan
mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha
utk mencapai tujuan organisasi.
5. Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh
Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk melaksanakan
berbagai tugas yg mungkin diperlukan.
6. Koontz and Donnel (1972) ” management is getting thing
done through the efforts of other people” (manajemen adalah terlaksananya
pekerjaan melalui orang-orang lain ).
7. Millet (1954) ” management is the process of directing
and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a
desire goal” (manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari
orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh
tujuan yang diinginkan.
8. Davis (1951) “management is the fuction of the
executive leadership any where” ( manajemen adalah fungsi dari setiap
kepemimpinan eksecutif dimanapun).
9. Kimball and Kimball (1951)”management embraces all
dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate
and the selection of the principal office “( manajemen terdiri dari semua tugas
dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan
garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan
kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.
· Fungsi
manajemen
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi
manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi
manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning),
fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi
pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi
staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan
mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil
manajemen yang maksimal. Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau
pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan
adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat
berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi
perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang
telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan
adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi
pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
B. Pengertian Kepemimpinan .
Kepemimpinan atau leadership merupakan proses pengeruh
atau mempengaruhi antar pribadi atau antara orang-orang dalam situasi tertentu.
Menurut George R Terry , sebagai mana dikutip oleh Sardjuli, “term
kepemimpinan tak lepas dari unsur influencer, yakni yang mempengaruhi dan
influence yakni yang dipengaruhi. Sardjuli menyimpulkan ada beberapa unsur
pokok kepemimpinan, yaitu;
1.
Adanya interaksi, yaitu hubungan timbale balik saling
mempengaruhi antara anggota dalam kelompok
2.
Adanya pemimpin, yaitu orang yang mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain agar mau berbuat atau bekerjasama untuk mencapai
tujuan bersama dan mampu membina serta mempengaruhi orang dan mengembangkan
interaksi antar anggota dalam kelompok.
3.
Adanya kelompok orang terpimpin atau pengikut, yaitu
orang yang menerima pengaruh .
4.
Adanya sarana atau alat untuk mempengaruhi orang lain
dan untuk menjalin serta meningkatkan integritas kelompok, sehingga mereka
secara sadar dan ikhlas mau bekerja sama
5.
Adanya tujuan yang akan dicapai bersama-sama
Ada beberapa definisi kepemimpinan menurut para ahli,
dari sumber yang saya kumpulkan saya mendapatkan bahwa arti dari kepemimpinan
itu beragam pendapatnya diantaranya sebagai berikut :
1. Kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum,
Weschler and Nassarik).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang
memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared
Goal, Hemhiel & Coons).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama
(Rauch & Behling).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik
untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi
arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan
untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques).
6. Kepemimpinan adalah mempengaruhi atau
mendapatkan pengikut (John C. Maxwell). Dalam kasus ini, dengan sengaja
mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan
dalam kelompok atau organisasi.
7. Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus (Young).
8. Kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu
arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya (Moejiono, 2002).
9. Para ahli teori sukarela (compliance induction
theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan
pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok
sesuai dengan keinginan pemimpin.
10. Kepemimpinan
merupakan kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan
orang-orang memberikan kontribusi terhadap keefektivan dan kesuksesan
organisasi (House et al, 1999).
11. Kepemimpinan merupakan proses membangun rasa
atas apa yang dilakukan bersama sedemikian rupa sehingga orang-orang memahami
apa yang dilakukan dan bertanggungjawab (Drath & Palus, 1994).
12. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
menapaki budaya dan secara evolusioner mulai berusaha mengubah proses-proses
sehingga lebih adaptif (E.H.Schein, 1992).
13. Kepemimpinan adalah menyangkut
pengartikulasian visi, pembentukan nilai-nilai, dan menciptakan lingkungan
sehingga segala sesuatunya dapat diselesaikan (Richards & Engle, 1986).
14. Kepemimpinan
merupakan latihan (exercise) yang memobilisasi orangorang secara institusional,
politik, psikologis, dan sumberdaya lain sedemikian rupa, untuk membangkitkan,
mengikutsertakan, dan memuaskan motif-motif para pengikut (Burns, 1978).
15. Kepemimpinan
adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas
kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan
Kahn, 1978).
16. Kepemimpinan
merupakan perilaku individu yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk meraih
tujuan bersama (Hemphill & Coons, 1957).
17. Menurut Katz
dan Kahn berbagai definisi kepemimpinan pada dasarnya dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok besar yakni “sebagai atribut atau kelengkapan dari suatu
kedudukan, sebagai karakteristik seseorang, dan sebagai kategori perilaku”.
18. Kepemimpinan
adalah jenis khusus hubungan kekuasaan yang ditentukan oleh anggapan para
anggota kelompok bahwa seorang dari anggota kelompok itu memiliki kekuasaan
untuk menentukan pola perilaku terkait dengan aktivitasnya sebagai anggota
kelompok (Janda).
19. Kepemimpinan
melibatkan seperangkat proses pengaruh antar orang. Proses tersebut bertujuan
memotivasi bawahan, menciptakan visi masa depan, dan mengembangkan strategi
untuk mencapai tujuan (Sweeney dan McFarlin, 2002).
20. Kepemimpinan
berkaitan dengan anggota yang memiliki kekhasan dari suatu kelompok yang dapat
dibedakan secara positif dari anggota lainnya baik dalam perilaku,
karakteristik pribadi, pemikiran, atau struktur kelompok (Watkins, 1992).
21. Kepemimpinan
adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang
lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Sutarto).
22. Kepemimpinan
adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar melaksanakan pekerjaan
bersama menuju suatu tujuan tertentu (Sondang P. Siagian).
23. Kepemimpinan
adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan (Ordway Tead).
24. Kepemimpinan
adalah hubungan yang erat ada dalam diri orang atau pemimpin, mempengaruhi
orang-orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk
mencapai keinginan pemimpin (George Terry).
25. Kepemimpinan
adalah kemampuan membuat orang-orang bertindak sesuai dengan keinginan pemimpin
(Franklin G. Mooore).
26. Kepemimpinan
adalah suatu inisiatif untuk bertidak yang menghasilkan suatu pola yang
konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama (K.
Hemphill).
27. Kepemimpinan
adalah bentuk dominasi didasari kemauan pribadi yang sanggup mendorong atau
mengajak orang lain unuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau penerimaan
oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus
(Prof. Kimball Young).
28. Kepemimpinan
adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu
atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari bukan dengan jalan
menyuruh atau mondorong dari belakang.
29. Kepemimpinan
(leadership) adalah suatu pengaruh yang berhubungan antara para pemimpin dan
pengikut (followers) (Richard L. Daf, 2005).
30. Kepemimpinan
adalah suatu upaya menggunakan pengaruh untuk memotivasi orang-orang guna
pencapaian suatu tujuan (Gibson).
31. Kepemimpinan
adalah kegiatan pemimpin untuk mengarahkan tingkah laku orang lain ke suatu
tujuan tertentu (Suwardi).
32. Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok dalam pencapaian tujuan
(Robbins).
33. Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mendapatkan pengikut (Maxwell).
34. Kepemimpinan
adalah pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang-orang, sehingga mereka
akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusias (Koontz).
35. Kepemimpinan
adalah kemampuan mempengaruhi dan menggerakkan orang lain, sehingga mereka
bertindak dan berperilaku sebagaimana diharapkan, terutama bagi tercapainya
tujuan yang diinginkan.
36. Kepemimpinan
adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan
dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Stoner).
37. Kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
38. Kepemimpinan
adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan
karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah
jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan
dalam diri seseorang.
39. Kepemimpinan
merupakan aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha).
40. Kepemimpinan
adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian,
termasuk di dalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinnya agar mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin serta
merasa tidak terpaksa (Ngalim Purwanto).
41. Kepemimpinan
sebagai kepribadian yang beraksi dalam kondisi kondisi kelompok. Tidak saja
kepemimpinan itu suatu kepribadian dan suatu gejala kelompok; ia juga merupakan
suatu proses social yang melibatkan sejumlah orang dalam kontak mental dalam
mana seseorang mendominasi orang-orang lain (E.S. Bogardus “Leader and
Leadership”).
42. Kepemimpinan
sebagai kemampuan/kesanggupan untuk menangani atau menggarap orang-orang
sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang sebesar besarnya dengan sekecilnya
mungkin pergesekan dan sebesar besarnya (sebesar mungkin) kerja sama (F.I.
Munson “ The Management of Man”).
43. Kepemimpinan
seorang seni mendorong/mempengaruhi orang orang lain untuk mengerjakan apa yang
dikehendaki seseorang pemimpin untuk dikerjakannya (C.M. Bundel “Is Leadership
losing its importance ?”).
44. Kepemimpinan
sebagai proses dengan mana pemimpin mendorong, mempengaruhi bawahan untuk
berprilaku seperti yang dikehendaki (W.G. Bennis “Leadership Theory and
Administration Behavior”).
45. Kepemimpinan
mencakup kegiatan mempengaruhi perubahan dalam perbuatan orang-orang (J.B. NASH
“Leadership”).
46. Kepemimpinan
muncul sebagai suatu hasil interaksi yang melibatkan prilaku yang memuat
seseorang terangkat keperanan sebagai pemimpin oleh individu-individu lain
(H.H. Jennings “Leadership – a dynamic redefinition”).
47. Kepemimpinan
sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang mendorong memotivasi, dan
mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuannya (R. C. Davis “
The Fundamentals of Top Management”).
48. Kepemimpinan
adalah manajemen mengenal manusia dengan jalan persuasi dan inspirasi dan
bukannya dengan pengarahan atau semacamnya, atau ancaman, paksaan yang
terselubung (C. Schenk “Leadership” : Infantry Journal. 1928).
49. Kepemimpinan
menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang dalam mencapai hasil-hasil
melalui himbauan emosional dan bukannya melalui penggunaan kekerasan/wewenang
(C.V. Cleeton & C.W. Mason “Executive Ability its Discovery and
Development).
50. Kepemimpinan
adalah seni perlakuan terhadap manusia. Ini adalah seni mempengaruhi sejumlah
orang dengan persuasi atau dengan teladan untuk mengikuti serangkaian tindakan
(N. Copeland “Psychology and the Soldier”).
51. Kepemimpinan
adalah kegiatan mempersuasi orang-orang untuk bekerjasama dalam pencapaian
suatu tujuan bersama (H. Kootz & O’ Donnel “ Principles of Management”).
52. Kepemimpinan
sebagai suatu bentuk hubungan diantara orang-orang, dimana mengharuskan
seseorang atau lebih bertindak sesuai dengan permintaan pihak lain (C. K.
Warriner “ Leadership in the small Group”, American Journal Soc, 1955).
53. Kepemimpinan
dalam arti luas adalah suatu hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin dalam
mana pemimpin lebih banyak mempengaruhi dari pada dipengaruhi; disebabkan
karena pemimpin menghendaki yang dipimpin berbuat seperti dia dan tidak berbuat
lain yang dimaui sendiri (H. Gerth & C.W. Mills “Character and Social
Structure”).
54. Kepemimpinan
sebagai proses pengaturan suatu situasi sedemikian rupa, sehingga
anggota-anggota kelompok termasuk si pemimpin, dapat mencapai tujuan bersama
dengan hasil maksimum dan dengan waktu dan kerja minimum (R. M. Bellows
“Creative Leadership”).
55. Is the
process of influencing group activities toward goal setting and goal
achievement (proses mempengaruhi kegiatan kelompok, menuju kearah penentuan
tujuan dan mencapai tujuan) (Ralp M. Stogdill, 1950).
56. Kepemimpinan
adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan
yang diinginkan (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957).
57. Kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum,
Weschler and Nassarik, 1961).
58. Kepemimpinan
pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan
wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama
untuk mencapai tujuan (Fiedler,1967).
59. Kepemimpinan
adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orang-orang dan kelompok
untuk mencapai tujuan yang di kehendaki (John Pfiffner).
60. Kepemimpinan
merupakan proses membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu
sasaran bersama (Locke et.al, 1991).
61. Kepemimpinan
sebagai suatu perilaku denagn tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para
anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan
manfaat individu dan organisasi (Sarros dan Butchatsky).
62. Kepemimpinan
itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam
suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu
tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan
ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus (Kartini
Kartono, 1994).
63. Kepemimpinan
adalah pengawasan dan pemeliharaan suatu struktur dalam harapan dan interaksi.
(Stogdill, 1974).
64. Kepemimpinan
adalah kemampuan yang sanggup untuk meyakinkan orang lain supaya bekerjasama
dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu (James M.
Black,1961).
65. Kepemimpinan
menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui
himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan
(G. U. Cleeton dan C.W Mason, 1934).
66. Kepemimpinan
dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk
mengambil langkah menuju sasaran bersama (Locke & Associates, 1997).
67. Kepimpinan
sebagai proses pemujukan dimana individu-individu meragnsang kumpulannya
meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh
pemimpin dan pengikutnya (John W. Gardner, 1990).
68. Kepemimpinan
adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari
perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan
bersama (P. Pigors, 1935).
69. Kepemimpinan
menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui
himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan
(G. U. Cleeton dan C.W Mason, 1934).
70. Kepemimpinan
adalah proses orang-orang diarahkan ,dipimpin, dan dipengaruhi dalam pemilihan
dan pencapaian tujuan (Theo Haiman & William G.Scott, 1974).
71. Kepemimpinan
adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan (Duben, 1954).
72. Inti
kepemimpinan adalah mempengaruhi kegiatan orang-orang lain (F.A.Nigro, 1965).
73. Kepemimpinan
adalah cara mempengaruhi tingkah laku manusia supaya perjuangan itu dapat
dilaksanakan mengikut kehendak pemimpin (Reed, 1976).
74. Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi
dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu (G.L.Feman
& E.Kaylor, 1950).
75. Kepemimpinan
sebagai suatu hubungan antar pribadi dalam mana pihak lain mengadakan
penyesuaian karena mereka berkeinginan untuk itu, bukannya karena mereka harus
berbuat demikian (R.K. Merton “ The Social Nature of Leadership”, American
Journal of Nuns, 1969).
76. Kepemimpinan
adalah suatu proses saling mendorong yang mengontrol daya manusia dalam
mengejar tujuan bersama, melalui interaksi yang berhasil dari
perbedaan-perbedaan individual (P. Pigors “Leadership and Domination”).
77. Kepemimpinan
sebagai faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok menjadi satu dengan
memotivasinya kearah tujuan-tujuan (Keth Davis “Human Relations at Work”).
78. Kepemimpinan
adalah proses memepengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok orang untuk
mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Formulasi kepemimpinan adalah fungsi
pemimpin, pengikut dan variable situasional lainnya (Hersey dan Blanchard,
1992).
79. Kepemimpinan
adalah sebuah proses pembelajaran dan praktek, bukanlah sebuah posisi ataupun
jabatan yang diberikan.
80. Kepemimpinan
adalah aksi dan pengaruh yang berbasis ke logika dan juga inspirasi..
81. Kepemimpinan
merupakan salah satu fungsi manajemensumber daya manusia yaitu membuat orang
lain menyelesaikan pekerjaan, mempertahankan semangat kerja dan memotivasi
bawahan (Dessler, 1997).
82. Kepemimpinan
yaitu sebagai proses mempengaruhi, yaitu mempengaruhi interpretasi mengenai
peristiwa bagi para pengikut, pilihan dari sasaran bagi kelompok
atauorganisasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas kerja untuk mencapai
sasaran, pemeliharaan hubungan kerjasama dan team work serta perolehan dukungan
dan kerjasama dari orang-orang yang beradadiluar kelompok atau organisasi
(Yulk, 1998).
83. Kepemimpinan
adalah proses mendorong danmembantu orang lain untuk bekerja dengan antusias
mencapai tujuan (Davis dan Newstrom).
84. Kepemimpinan
adalah kemampuan seseoranguntuk mempengaruhi orang lain sedemikian rupa
sehingga orang lain mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal
itutidak disenanginya (Siagian, 2004).
85. Kepemimpinan
adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja
sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan,
2005).
86. Kepemimpinan
(leadership) adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan
memungkinkan orang-orang memberikan kontribusi terhadap keefektifan dan
kesuksesan organisasi (House et al, 1999).
87. Kepemimpinan
resmi (formal leadership) merupakan kepemimpinan yang tersimpul didalam suatu
jabatan. Sedangkan kepemimpinan tidak resmi (informal leadership) merupakan
kepemimpinan yang mempunyai ruang lingkup tanpa batas-batas resmi yang
didasarkan atas pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat (Ahmadi, 2002).
88. Kepemimpinan
merupakan proses mempengaruhi efektivitas kerja seorang atau kelompok orang
untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu (Agus Dhanna,1992),
89. Kepemimpinan
merupakan latihan (exercise) yang memobilisasi orang-orang secara
institusional, politik, psikologis, dan sumber daya lain sedemikian rupa, untuk
membangkitkan, mengikutsertakan, dan memuaskan motif-motif para pengikut
(Burns, 1978).
90. Kepemimpinan
adalah hubungan di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk
bekerja sama secara suka rela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang
berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin (Winardi, 2000).
91. Kepemimpinan
adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat
tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan (Wahjosumidjo, 1984).
92. Kepemimpinan
adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan
kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.
93. Kepemimpinan
(leadership) adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Griffin dan Ebert).
94. Kepemimpinan
adalah suatu upaya merealisasikan tujuan perusahaan dengan memadukan kebutuhan
para individu untuk terus tumbuh berkembang dengan tujuan organisasi (Lindsay
dan Patrick).
95. Kepemimpinan
merupakan suatu kreasi yang berkaitan dengan pemahaman dan penyelesaian atas
permasalahan internal dan eksternal organisasi (Peterson et.all).
96. Kepemimpinan
adalah suatu proses yang kompleks mempengaruhi orang-orang lain untuk
menunaikan suatu misi, tugas atau tujuan dan mengarahkan organisasi yang
membuatnya lebih kohesif dan koheren.
97. Dalam “A
Handbook of Leadership” yang dikutip oleh Prof. Drs. S. Pamuji, MPA,
a. Leadership
As A Focus Of Group Process (Kepemimpinan sebagai titik pusat proses kelompok.
b. Leadership
As Personality And Its Effects (Kepemimpinan sebagai kepribadian seseorang yang
memiliki sejumlah perangai (Traits) dan watak (Character) yang memadai dari
suatu kepribadian)
c. Leadership
As The Art Of Inducing Comliance (Kepemimpinan sebagai seni untuk menciptakan
kesesuaian paham, kesepakatan)
d. Leadership
As The Exercise Of Its Influence (Kepemimpinan sebagai pelaksanaan pengaruh)
e. Leadership
As Act Or Behavior (Kepemimpinan sebagai tindakan atau prilaku)
f. Leadership
As A From Of Persuasion (Kepemimpinan adalah bentuk persuasi)
g. Leadership
As A Power Relation (Kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan/kekuatan)
h. Leadership
Is An Instrumental Of Goal Achievement (Kepemimpinan adalah sarana pencapaian
tujuan)
i. Leadership
As An Effect Of Interaction (Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi)
j. Leadership
As A Deferentiated Role (Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan)
k. Leadership
As The Initiation Of Structur (Kepemimpinan sebagai awal dari pada struktur).
98. Kepemimpinan
dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya
seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain
(Ott, 1996).
99. Kepemimpinan
adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan yang
dimilikinya untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakan individu-individu
supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi (Burhanuddin).
100. Kepemimpinan
adalah kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang
agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan
melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan
(Hadari Nawawi).
Adapun arti kepemimpinan dilihat dari Lughah,
Al-Quran, As-sunah
1.
Kepemimpinan dalam Lughah:
Para fuqaha’ mendefinisikannya sebagai kepemimpinan
umum SAW yang wajib dipatuhi oleh seluruh ummat islam.
2.
Kepemimpinan dalam Al-Qur’an:
Memiliki Loyalitas yang Mutlak: “Sesungguhnya pemimpin
kamu hanyalah Alloh, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Alloh). Dan
barangsiapa mengambil Alloh, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi
pemimpinnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Alloh itulah yang pasti
menang”.
3.
Kepemimpinan dalam As-Sunnah
Seorang
pemimpin harus mempunyai sikap yang membentuk kepribadian adil dan amanah.
Islam menempatkan pemimpin yang adil dan amanah dalam derajat manusia yang
tertinggi, yang memperoleh berbagai penghargaan dan kehormatan. Diantaranya ia
termasuk kelompok pertama yang dinaungi oleh Alloh SWT diantara 7 kelompok
utama yang dinaungi-Nya pada hari kiamat kelak, ia pun akan berada di atas
mimbar dari cahaya nanti di hari kiamat, dan pemimpin yang demikianlah yang
akan senantiasa dicintai dan didoakan oleh rakyatnya karena kebijaksanaannya
memimpin rakyatnya, sehingga dalam salah satu haditsnya, nabi SAW sampai
menyatakan bahwa pemimpin yang demikian termasuk 3 golongan manusia yang paling
utama dan paling berhak masuk Jannah, di samping orang yang lembut dan
penyayang pada keluarganya dan orang miskin yang menjaga dirinya dari
meminta-minta.
C.
PERBEDAAN ANTARA MANAJEMEN DENGAN KEPEMIMPINAN
Dua kata itu, manajemen dan kepemimpinan
sangat sering kita dengar. Kadang kata itu sering kita persamakan artinya.
Ketika kita melihat perusahaan yang sangat berkembang kita sering mengatakan,
“manajemen di sana baik.” Kadang kita berkata, “Saya yakin kepemimpinan di sana
pasti baik.” Kunci keberhasilan bisnis sangat tergantung pada dua faktor utama,
kepemimpinan yang baik dan manajemen yang efektif. Hanya jika anda belum
diberitahu, itu merupakan dua hal yang berbeda. Kepemimpinan dan manajemen
adalah dua kata yang orang, terutama di lini bisnis, biasanya pertukaran makna.
Kesalahan ini kadang-kadang penyebab jatuh dari beberapa perusahaan. Aplikasi
dan pendekatan yang digunakan untuk masing-masing yang berbeda, bahwa jika Anda
tidak yang satu mereka harus ditugaskan, kemungkinan besar bahwa Anda akan
berakhir begitu kacau.
Namun kata manajemen begitu melanda dalam kehidupan
sehari-hari. Ketika anda ingin mengkritik sebuah universitas yang prestasinya
buruk, anda mengatakan "manajemen universitas itu tidak cakap."
Ketika anda bicara pengelolaan pajak yang amburadul, anda mengatakan,
"manajemen pajak di negeri kita payah."
Saat ini kita memang hidup penuh dengan berondongan
istilah yang macam-macam, yang semuanya terkait dengan manajemen..
Benchmarking, balance score card, intrapreneuring, empowerment, business
process reengineering, dan istilah-istilah aneh-aneh (tapi pasti Inggris)
begitu melanda organisasi kita.
Celakanya, kita sering begitu “gagah” menggunakan
kata-kata asing itu. Daripada bilang pemberdayaan, kita lebih mantap bicara
empowerment. Daripada bicara hubungan pelanggan yang akrab, kita katakan
customer intimacy, atau malah sekadar customer relationship.
Namun ada fenomena menarik, walau kita sering
mengucapkan berbagai istilah manajemen, kita malah sering tidak tahu arti
persis dari kata-kata itu. Seringkali pula istilah manajemen itu kita dengar
dari orang lain, karena terasa gagah, kata itu kemudian menjadi “kosa kata”
kita sehari-hari tanpa kita pernah tahu dari literatur mana sumber istilah
manajemen itu.
Ketika kita makin berakrab-akrab dengan berbagai
istilah itu, agar “membumi” kita ganti istilah itu menjadi bahasa Indonesia.
Management kita terjemahkan menjadi manajemen, dan leadership menjadi kepemimpinan.
Sebenarnya apa perbedaan “hakiki” antara manajemen dan
kepemimpinan. Berbagai pakar mempunyai pendapat yang bermacam-macam tentang
manajemen dan kepemimpinan itu. Satu penjelasan yang mudah dipahami adalah dari
Stephen Covey.
Andaikata kita ini sedang akan membuka hutan untuk
eksplorasi hasil hutan, maka seorang pemimpin akan mengatakan, “Baik, dari
berbagai informasi dan pertimbangan, saya putuskan hutan di lereng bukit itu
yang harus kita tebang dulu.” Sebagai pemimpin ia menjelaskan bagian mana yang
harus dieksplorasi.
Begitu pemimpin itu menjelaskan bagian hutan mana yang
harus dibuka, maka saatnya peran manajemen berlaku. Para manajer akan
memikirkan cara-cara, alat-alat, metoda yang paling efektif untuk membuka hutan
itu. Mungkin mereka akan memakai gergaji listrik, mungkin memakai gergaji
panjang karena medannya sulit, atau bahkan mereka akan melingkar untuk mencari
celah agar mudah membuka bagian hutan itu.
Fungsi manajemen dan kepemimpinan yaitu Kepemimpinan
adalah yang menentukan arah, sedangkan manajemen berusaha untuk mewujudkan agar
arah tadi bisa tercapai. Manajemen lebih peduli kepada pemilihan metoda,
cara-cara agar tujuan itu bisa tercapai secara efektif. Itu tadi adalah konsep
manajemen dan kepemimpinan dari Covey.
Warren Bennis, pakar kepemimpinan dan manajemen
terkenal, dengan cerdas mengatakan, “Pemimpin menaklukkan situasi. Mungkin
situasi itu kacau, membingungkan, mengherankan dan bahkan menantang kita dan
bisa membungkam kita jika kita biarkan situasi itu makin memburuk. Manajer,
atau manajemen? Manajer menyerah atas keadaan itu. Manajemen berarti mengelola,
sedangkan kepemimpinan, menginovasi. Manajer adalah tiruan, sedangkan pemimpin
adalah asli. Manajemen menjaga hal-hal, pemimpin mengembangkan hal-hal.
Manajemen berfokus pada sistem dan struktur sedangkan kepemimpinan berfokus
pada orang-orang”
Menurut saya Kunci dari kepemimpinan adalah pengaruh.
Ia berbuat, bertindak, bekerja untuk mempengaruhi orang agar mau bergerak
menuju arah yang sudah dicanangkan. Anehnya, kepemimpinan dikatakan sukses jika
orang-orang itu kemudian bergerak, maju dan menganggap tujuan tadi milik mereka
yang harus mereka perjuangkan dan capai.
Mengapa kita selalu mengatakan bahwa Panglima Besar
Jendral Soedirman bahwa beliau berjasa memimpin perang gerilya. Secara fisik,
beliau sangat tidak meyakinkan. Bagaimana bisa meyakinkan? Beliau batuk-batuk,
sakit paru-paru yang parah dan harus ditandu. Badannya tidak gagah, dulunya
beliau adalah seorang guru. Dapatkah anda membayangkan seorang pahlawan perang
ternyata orang yang penyakitan. Lariskah film perang seperti Rambo jika tokoh
Rambo itu ternyata untuk berjalan saja tidak bisa?
Lalu, mengapa ia bisa menggerakkan tentara, dan rakyat
untuk berjuang? Pengaruh. Bagaimana kita tidak tergerak, terpacu untuk
berperang, sedangkan orang yang sakit-sakitan itu tidak pernah lelah terus
bersemangat berperang, bahkan sakitnya itu seolah tidak mampu mencegah gelora
semangat juangnya yang tidak pernah kendor?
Mengapa kita tidak mengatakan manajemen Soedirman
efektif? Jelas tidak. Di samping, mungkin saat itu belum dikenal istilah
manajemen, para pejuang merasa bahwa mereka dipimpin oleh Jendral besar itu.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang-orang berada di dalam situasi yang
kacau, tidak aman, tidak menentu, mereka sangat membutuhkan pemimpin, dan
bukannya manajemen. Jadi ketika anda
menjabat sebagai pemimpin, jangan pernah lupa tugas anda untuk mempengaruhi
bawahan anda. Ajak mereka untuk “memeluk” tujuan yang anda canangkan seolah
milik mereka sendiri. Gambarkan secara nyata “kenikmatan” atau “hilangnya
derita” jika tujuan itu tercapai.
Apa pun yang kita kerjakan, termasuk di bidang
manajemen, ternyata tidak pernah lepas dari dua faktor tadi, yaitu mengejar
kenikmatan, kesenangan, dan menghindari susah, atau kepedihan. Ketika anda bisa
menggambarkan masa depan yang bisa menimbulkan kenikmatan, dan ternyata
kenikmatan itu begitu “menggoda”, karyawan akan cenderung berjuang menuju
tujuan itu.
Contoh, perusahaan tempat anda bekerja dua tahun lagi
ingin “go public.” Untuk bisa go public perusahaan harus laba tiga tahun terus
menerus. Agar laba yang sekarang bisa diikuti oleh laba dua tahun di masa
depan, sebagai pemimpin anda menjanjikan untuk “membagikan” sebagian saham
kepada kelompok manajemen dan karyawan yang berprestasi.
Tentu anda bisa membuat kriteria bagaimana definisi
“berprestasi” itu. Anda kemudian menggambarkan betapa besar uang yang akan
mereka terima jika saham itu “laris manis” di pasar modal. Jika manajemen dan
karyawan yakin bahwa cita-cita itu memang bisa dilaksanakan, mereka akan
berjuang untuk mencetak laba yang makin baik di masa depan.
Sebaliknya, untuk mendorong kelompok manajemen dan
karyawan agar jangan “leha-leha,” anda bisa mengajak mereka membayangkan betapa
sengsaranya hidup mereka jika perusahaan itu rugi terus. Pasti akhirnya akan
dinyatakan bangkrut. Jika bangkrut, maka akan PHK besar-besaran, dan kenyataan
membuktikan, mencari kerja sangatlah sukar. Pesan anda jelas, jika manajemen
dan karyawan tidak memperbaiki kinerja dengan kerja keras dan cerdas, masa
depan akan menjadi sangat gelap.
Perhatikan lagi kuncinya, ketika anda menceritakan
masa depan, sebaiknya diceritakan secara hidup, syukur dramatis. Riset
membuktikan bahwa dengan bercerita akan bisa membawa karyawan melihat gambaran
yang begitu hidup, begitu nyata, dan akhirnya bisa menggerakkan karyawan menuju
ke arah masa depan.
William Stewart, (Carter-Scott, 1994) seorang alumnus
the Naval Academy yang merupakan veteran perang Vietnam ikut berpendapat
tentang manajemen dengan mengatakan, “Ada perbedaan keahlian yang dituntut di
dunia militer. Ketika keadaan damai, misalnya, anda akan sukses jika anda tahu
bagaimana menerapkan manajemen. Namun ketika perang, anda hanya akan sukses
jika anda mampu memimpin. Keahlian manajemen anda yang efektif, tidak
terlalu bisa anda terapkan dalam perang. Yang diperlukan adalah kemampuan
memimpin.” Sekarang ini Steward sudah menjadi pengacara yang sukses di
Amerika Serikat.
Ketika anda belajar manajemen, anda selalu teringat
oleh Henry Fayol. Ia, di tahun 1916 memperkenalkan konsep manajemen yang
berupa merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, dan mengawasi. Ketika
ada orang bertanya kepadanya, apa tugas dari seorang dirut? POSDCORB jawabnya.
Itu adalah kepanjangan dari planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting dan budgeting. Ia mengemukakan istilah itu di tahun
1930. Akronim manajemen itu ringkas dan mudah diingat.
Namun kenyataannya, itulah yang sering dikerjakan oleh
para pemimpin, bahkan pemimpin puncak. Mereka lebih banyak melakukan
manajemen. Seolah dengan cukup menjalankan fungsi-fungsi manajemen mereka
akan mampu membawa perusahaan menang dalam persaingan. Namun berbekal manajemen
saja jelas tidak cukup. Mereka harus memimpin.
Dari suatu pengamatan yang telah ada yang dilakukan DR.
Dwi Suryanto, cukup sering seorang direktur yang begitu “getol” bergulat
dan bergelut dengan anggaran. Bahkan waktu sehari-harinya sering dilewatkan
untuk urusan manajemen, yang seharusnya bisa dilakukan oleh para manajernya.
Akibatnya, direktur itu kemudian lupa tugasnya memimpin. Alhasil, organisasi
itu tidak bergerak, stagnan, dan para karyawan selalu bertanya, “Akan di bawa
ke mana gerangan perusahaan ini…”
Itu adalah kasus di mana pemimpin kebingungan
membedakan fungsi kepemimpinan dan manajemen.
Satu perbedaan yang besar antara manajemen dan
kepemimpinan adalah pada intuisi. Ada seorang pakar yang dengan yakin
mengatakan, “Ketika anda mulai memanfaatkan intuisi anda, maka saat itulah anda
sudah mulai melangkah menjadi pemimpin. Jika anda masih lebih banyak berkutat
pada pengumpulan data, analisis data, dan mengambil keputusan, anda masih
seorang manajer”
Kepemimpinan dan manajemen keduanya keterampilan yang
suatu organisasi harus memiliki, milik seorang pemimpin yang dipilih, dengan
dukungan personil nya. Kepemimpinan yang baik dapat dicapai melalui praktek
sementara manajemen yang efektif adalah belajar melalui kursus. Beberapa
pemimpin yang baik dilahirkan, manajemen adalah mencapai oleh konsultan
konsultasi manajemen. Lihat, tidak hanya dalam kamus bahwa dua istilah berbeda.
Kepemimpinan adalah ketika anda memandu organisasi
dalam hasil bahwa kelompok Anda telah disepakati. Anda dan seluruh tim memiliki
pemahaman yang ditetapkan untuk menentukan kemampuan dan mengartikulasikan visi
dan tujuan. Kepemimpinan adalah kata dilihat hanya sebagai segi manajer yang
sukses. Biasanya bekerja pada prioritas untuk perencanaan strategis dan
manajemen dan kesuksesan jangka panjang.
Di sisi lain, manajemen adalah perencanaan dan
pengorganisasian proyek dan operasi, mengalokasikan sumber daya untuk
meminimalkan biaya dan memaksimalkan manfaat, mengarahkan praktek dan prosedur,
membangun kontrol untuk mengukur efektivitas dan efisiensi, dan memotivasi
bawahan. Manajemen bersangkutan dengan kegiatan ini dan hasil langsung dari
kegiatan tersebut. Secara umum, tugas manajemen jauh lebih berat daripada
kepemimpinan.
Seorang pemimpin merupakan ujung tombak dari kelompok
pergi ke arah. Dan sekali mereka telah menemukan arah, manajer akan mengambil
alih untuk memiliki konsistensi dan membuat kelompok makmur setelah didirikan.
Manajer incremental, sementara para pemimpin yang radikal. Keputusan Manajer
biasanya didasarkan pada buku atau etika yang dibangun setiap anggota tetapi
para pemimpin memutuskan berdasarkan intuisi mereka.
Tapi tetap, seseorang tidak bisa hidup tanpa yang
lain. Manajemen tidak akan berpengaruh tanpa kehadiran yang lain. Sebuah
kepemimpinan tanpa manajemen hanya akan memberi Anda kesenangan pendek waktu
karena lebih mungkin daripada tidak, organisasi Anda akan jatuh segera sebagai
cara Anda berhasil. Manajemen tanpa kepemimpinan juga berjalan dengan cara yang
sama. Anda mungkin memiliki bahan yang tepat sehingga Anda dapat melanjutkan,
tetapi Anda tidak memiliki wewenang untuk membuat mereka semua terjadi. Tidak
ada misi seperti itu, visi dan tujuan untuk mengikuti sehingga Anda dapat
memiliki arah yang ditetapkan.
Ketika kepemimpinan yang baik dikombinasikan dengan
manajemen yang efektif, Anda dapat mengatur arah dan mampu mengelola sumber
daya seperti yang Anda inginkan. Tidak hanya itu, Anda akan tiba ke tujuan Anda
seperti yang Anda telah direncanakan dan menginginkannya.
Pada hakekatnya, Kepemimpinan mempunyai pengertian
yang agak luas dibandingkan dengan Manajemen. Kepemimpinan bahkan merupakan
jiwa atau penggerak seluruh fungsi manajemen. Hal ini didasarkan dengan alasan:
1.
di dalam setiap fungsi manajemen diperlukan
kepemimpinan. Suatu perencanaan tidak akan berhasil dengan baik tanpa
kepemimpinan. Suatu pengorganisasian tidak akan dapat berjalan secara efektif
tanpa kepemimpinan. Penggerakan orang-orang tidak mungkin terlaksana tanpa
kepemimpinan.
2.
secara historis kata leader lebih dahulu lahir
daripada manager. Demikian pula kata leadership muncul lebih awal
dari kata managership.
Manajemen merupakan
jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan di dalam usaha mencapai tujuan
organisasi. Dalam artian yang luas, kepemimpinan dapat dipergunakan
setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam organisasi. Menurut Miftah
Thoha, kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau
tatakrama birokrasi.
Namun apabila kepemimpinan itu dibatasi oleh tata
krama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi disebut Manajemen.
Dapat saja seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asal mampu
mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan
perkataan lain, pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer
bisa berperilaku sebagai seorang pemimpin.
Perbedaan anatara manajemen dan kepemimpinan dapat
dilihat dari berbagai aspek;
l.
ASPEK PERAN DAN TANGGUNGJAWAB (ROLE AND
RESPONSIBILITY)
Dengan melihat aspek peran dan tanggungjawab berarti
melihat perbedaan dari sudut kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan, hasil kerja
atau posisinya serta penjelasan dari tugas dan fungsi baik manajemen maupun
kepemimpinan.
a.
Peran dan tanggungjawab dari kepemimpinan
1) Membuat pedoman: mengembangkan visi masa depan, visi
jangka panjang, dan strategi-strategi untuk menghasilkan perubahan yang
diperlukan untuk pencapaian visi tersebut
2) Mengarahkan orang: mengkomunikasikan gagasan dengan
kata-kata dan tingkahlaku kepada semua orang dengan mana kerjasama mungkin
diperlukan seperti untuk mempengaruhi kreasi team dan kerjasama yang memahami
visi dan strategi dan yang menerima validasinya
3) Memotivasi dan memberikan inspirasi: menyemangati
orang untuk memecahkan hambatan-hambatan politis mendasar, birokrasi, dan
keterbatasan-keterbatasan sumber daya untuk berubah sesuai dengan kepuasan
dasar yang merupakan kebutuhan manusia yang sering belum terpenuhi
4) Menghasilkan perubahan, sering pada tingkat yang
dramatis, dan memiliki potensi untuk menghasilkan perubahan yang
sungguh-sungguh bermanfaat (seperti produk baru yang diinginkan customer,
pendekatan-pendekatan baru guna membangun kerjasama yang membantu menjadikan
perusahaan lebih kompetitif
b.
Peran dan tanggungjawab dari Manajemen
1) Merencanakan dan menganggarkan: membuat
tahapan-tahapan yang detail dan schedule untuk pencapaian hasil yang
diinginkan, kemudian mengalokasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk
pencapaiannya
2) Mengorganisasi dan staffing: membuat beberapa struktur
untuk pelaksanaan unsure-unsur perencanaan, mengisi struktur tersebut dengan
individu-individu, mendelegasikan tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan
rencana tersebut, merumuskan policy dan prosedur untuk membantu mengarahkan
orang, dan membuat metode atau system untuk memonitor kegiatan
3) Mengawasi dan memecahkan masalah: memonitor hasil,
mengidentifikasi defiasi perencanaan, kemudian merencanakan dan mengorganisir
untuk memecahkan persoalan-persoalan tersebut
4) Menghasilkan sesuatu yang terprediksikan dan menyusun
serta memiliki kemampuan untuk secara konsisten memperoleh hasil-hasil jangka
pendek yang diinginkan oleh stakeholder (seperti untuk customer, selalu tepat
waktu; dan untuk stake holder, sesuai dengan anggaran).
Perbedaan peran dan tanggungjawab diatas dikutip
dari pendapat John P. Kotter, 1996:26 “Leading Change”. Sedangkan
menurut pendapat Marjory Ebbbeck, perbedaan peran dan tanggungjawab pada
manajemen dan kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1) Manajemen berperan sebagai pengawas assessment dan improvisasi
dari suatu lembaga PAUD, sedangkan kepemimpinan memfasilitasi pengembangan dan
pelatihan bagi staf.
2) Menganalisis kebutuhan anak, keluarga, dan staf setiap
harinya adalah tanggungjawab (fungsi) dari manajemen, kepemimpinan lebih
bertanggungjawab dalam menganalisa kebutuhan yang sama untuk jangka waktu yang
panjang.
3) Manajemen juga memilki tugas untuk mengawasi biaya
pemeliharaan sahari-hari, dan kepemimpinan bertugas untuk mendesain dan
mengembangkan kebijakan langsung.
2. ASPEK KEAHLIAN (SKILL)
Dengan melihat aspek keahlian berarti melihat
perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan dari kompetensi yang telah
dipelajari melalui pelatihan dan pengalaman, yang dibutuhkan untuk bekerja
sebagai manajer atau pemimpin.
a.
Point-point keahlian dibawah ini adalah keahlian
interaktif yang dibutuhkan untuk memelihara sebuah pusat kelembagaan (lembaga
PAUD) dari suatu Manajemen:
1) Keahlian berkomunikasi
2) Keahlian dalam mengawasi dan memberikan dukungan untuk
staf
3) Pamasaran dan promosi
4) Assessment dan evaluasi dari program, pelayanan, dan
staf
b.
manajemen, meliputi hal-hal diluar dan didalam dari
suatu kelembagaan, dan fokus utamanya adalah masa depan kelembagaan.
1)
Keahlian Delegasi
2)
Penelitian berbagai keahlian
3)
Keahlian dalam mendukung dan melobi pihak luar dan pihak
dalam suatu kelembagaan
4)
Keahlian dalam membina hubungan dan membina hubungan (networking)
5)
Keahlian membuat formulasi kebijakan dan
menganalisisnya
6)
Mempunyai pemikiran yang kritis
3.
ASPEK DISPOSISI (DISPOSITION)
Dengan melihat aspek disposisi berarti melihat
perbedaan diantara manajemen dan kepemimpinan dari atribut pribadi atau
kualitas keprofesionalan seorang manajer atau pemimpin PAUD yang mempengaruhi
pekerjaan mereka. Karena hal-hal diatas mungkin akan merubah keselarasan pada
masing-masing peranan (maksudnya adalah, Dalam teori dan praktik, antara
kepemimpinan dan manajemen, sering terjadi disposition job, artinya, kadang
seorang pemimpin mengerjakan sesuatu yang sebenarnya pekerjaan itu lebih tepat
dikatakan sebagai pekerjaan manajerial, ataupun sebaliknya. Tetapi, biasanya
kepemimpinan diidentikkan dengan visi dan nilai-nilai, sedangkan manajemen
diidentikkan dengan proses dan struktur. Hal ini berbeda dalam kepemimpinan
sekolah, seorang kepala sekolah dapat mempunyai dwi fungsi, yakni sebagai seorang
pemimpin dan manajer sekaligus).
a.
Aspek Disposisi pada manajemen
1) Memahami pentingnya syarat-syarat dari sebuah
tanggungjawab
2) Menikmati bekerja dengan staf dan keluarga dari anak
usia dini
3) Fokus dengan resiko assessment
4) Mengendalikan dengan efektif dan produktif
5) Mempunyai jiwa pengusaha
b.
Aspek disposisi pada kepemimpinan
1) Menikmati bekerja dengan orang-orang (di luar lembaga)
atau orang-orang di dalam lembaga.
2) Memilki semangat ketika berbicara untuk kepentingan
anak dan keluarganya
3) Menikmati tantangan
4) Memilki impian yang tinggi
5) Mampu memberi wewenang
6) Mudah beradaptasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Setiap orang dalam kehidupannya harus mengambil peran
dan berpartisipasi dalam proses kepemimpinan agar dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dalam masyarakat sekitarnya, organissasi dimana mereka bekerja,
kelompok professional dimana mereka diakui keberadaannya, tetangga dimana
mereka bermasyarakat, dan seterusnya.
2.
Individu dapat memperluas kapasitas kepemimpinannya.
Kuncinya adalah bahwa setiap orang bisa belajar, tumbuh dan berubah.
3.
Manajemen adalah seperangkat proses yang dapat menjaga
sistem yang kompleks, terdiri dari orang, teknologi dan berjalan secara
perlahan. Aspek-aspek terpenting dalam manajemen meliputi perencanaan,
penganggaran, organizing, staffing, pengawasan, dan pemecahan masalah.
4.
Kepemimpinan adalah seperangkat proses yang
menciptakan organisasi mampu mengadaptasi pada lingkungan yang berubah secara
signifikan. Kepemimpinan mendefinisikan seperti apakah masa depan itu,
membimbing orang sesuai dengan visi tersebut, dan memberi inspirasi kepada
mereka untuk membuat hal itu terjadi meskipun banyak hambatan.
5.
Faktor kepemimpinan mampu menggerakkan organisasi
menjadi efektif, sementara manajemen akan menjalankan tugasnya agar lebih
efisien. Selama beberapa dekade, banyak orang yang menekankan manajemen karena
lebih mudah diajarkan dibanding dengan kepemimpinan. Dengan menekankan pada
aspek manajemen, banyak persoalan yang tidak terlacak dan akan menimbulkan
arogansi. Hal tersebut menyebabkan transformasi organisasi menjadi semakin
sulit.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar